Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Ada Apa di Balik Dilan?

oleh Siti Mulyani Dilan memang hebat, namanya berhasil mengguncangkan media. Siapa yang tak kenal dengan Dilan, anak remaja 90-an yang kisahnya tertulis dalam novel karya Pidi Baiq, 25 Januari ini novel itu diangkat ke dunia perfilman. Banyak komentar miring sebagai tanggapan atas film ini, khususnya komentar dari para aktifis muslim. Saya muslim, saya menonton film ini justru di malam hari pertama film ini tayang. Awalnya, saya memang ragu, karena jujur, saya bukan penikmat novel, saya belum membaca novelnya, yang saya dengar dari pembaca, kisah Dilan ini hanya menceritakan romantisme anak remaja SMA. Saya memang sempat berfikir, apakah saya berdosa jika menonton film ini, karena secara tidak langsung, saya mendukung maraknya perzinahan, namun kembali saya arahkan niat hati ini, saya menonton hanya untuk mengisi kekosongan saja, kebetulan hari itu hari libur, saya menonton sebagai alumni sastra yang perlu tahu perkembangan dunia sastra yang sedang fenomenal, itu saja. Lagi

Anak Jalanan vs Anak Jabatan

oleh Siti Mulyani Indonesia merupakan negara yang kaya raya, namun menduduki posisi negara miskin dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Ciri kemiskinan itu sangat menonjol dengan banyaknya anak yang berkeliaran di jalanan. Anak-anak tersebut biasa disapa dengan anak jalanan. Menurut para ilmuwan, ada beberapa kategori anak jalanan, diantaranya adalah anak jalanan yang masih memiliki keluarga dan hanya berada di jalanan pada waktu-waktu tertentu, serta anak jalanan yang sudah tidak memiliki keluarga dan menghabiskan seluruh atau sebagian waktunya di jalanan. Kategori anak jalanan yang pertama adalah dampak dari perekonomian keluarga yang minim, sehingga anak yang dalam peran keluarga seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak pun ikut serta dalam bertanggung jawab atas kebutuhan dirinya sendiri beserta anggota keluarga lainnya. Tidak jauh berbeda halnya dengan kategori anak jalanan yang kedua, mereka tidak mendapatkan hak yang penuh sebagai seorang anak. Kewajiban

Urgensi Peran Keluarga dalam Mendidik Anak

oleh Siti Mulyani             Dijelaskan dalam kitab " Ruuhut-Tarbiyati Wat-Ta'liimi " yang diringkas dari Muhammad 'Athiyyatul Abrasyi, bahwa pendidikan merupakan suatu proses pemengaruhan terhadap anak dengan segala bentuk pengaruh yang sengaja dipilih guna membantu anak dalam menumbuhkembangkan fisik, akal, serta akhlaknya. Salah satu pengaruh yang sengaja dipilih untuk menumbuhkembangkan ketiga objek tesrsebut adalah al-bii-ah al-manziliyyah (lingkungan rumah). Yang mana telah kita ketahui bahwa di dalam rumah pasti terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Masing-masing dari setiap anggota keluarga itu memiliki peran tersendiri. Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, juga sebagai pendidik serta pelindung. Sedangkan ibu berperan sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik; yang biasanya lebih banyak berhadapan langsung dengan anak. Adapun peran anak sebagai anggota keluar