Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Ziaroh ke Makam Raden Ayu Siti Khadijah di Bali

Akhir bulan Agustus 2017 ini merupakan 'weekend' yang paling menyenangkan bagi para santri Pesantren Peradaban Dunia Jagat 'Arsy, khususnya kelas VII, VIII, X dan XI. Bagaimana tidak, mereka yang berjumlah 68 orang (putra/i) itu memiliki waktu yang cukup panjang untuk belajar di luar kelas, yaitu selama 10 hari. Ya, belajar. Belajar mengenal para wali Allah dengan berziaroh ke makam-makamnya. Ada 12 makam wali Allah yang kami kunjungi di Pulau Jawa dan 3 makam wali Allah yang kami kunjungi di Pulau Bali. Di Bali ada makam wali? Sedikit atau banyak diantara pembaca mungkin ada yang bertanya demikian. Karena saya pribadi pun memunculkan pertanyaan demikian saat Koordinator menjelaskan destinasi selanjutnya. Raden Ayu Pemecutan adalah salah satu dari tiga makam yang kami kunjungi di Bali. Siapakah dia? I Dewa Ayu Maderai atau Raden Ayu Pemecutan adalah putri dari kerajaan Pemecutan. Hindu adalah agama ibu dan bapaknya sebagaimana agama mayoritas penduduk Bali. Suatu har

Sandal Misterius

Ceritanya mau nyore, bukber di luar, manjain lidah. Hujan sih, tapi tetap lanjut pake go-car walaupun cuma berdua...   Belum setengah perjalanan, t a p i 'sholawatan' sudah terdengar menggema di mesjid". "Agak cepet ya bang, kita ngejar waktu magrib" "Ok, puasa ya mba k ?" "Insya Allah" Sesampainya di tujuan, "Berhenti di depan aja bang" "Ok" Celangak celinguk, "Kok kayanya bukan ini ya?" "Emang bukan" "Trus tujuan kita dimana? Kelewat ya?" "Iya, yuk batalin dulu aja" Masuk alfamart, ngantri, minuman yang diambil langsung diseruput sebelum dibayar. Lanjut ke tempat tujuan, sesampainya di tujuan (angkringan ), makan dulu, belum sholat. "Sebentar, saya bungkuskan titipan dulu." Ambil makanan yang sudah di-list, tiba -tiba; "Mbak, berapa ya mbak?" Sambil menunjukkan be

Makna Istikhoroh

Istikhoroh. Apa yang kamu ketahui tentang istikhoroh? Selama ini saya sering mendengar bahwa istikhoroh itu meminta petunjuk ketika dihadangkan kepada dua pilihan yang membingungkan. Jadi kalau pilihannya hanya satu, tidak bisa diistikhorohkan. Contoh kasus; si A sholat 2 roka'at dengan niat istikhoroh, padahal permasalahan yang dia hadapi bukan karena bingung mau milih yang mana, tapi dia bingung mau milih 'iya' atau 'tidak', calonnya cuma satu. Si B dengan tegas ngotot bahwa istikhoro h itu ketika calon atau yang deketin lebih dari 1, karena 'mindset' si B itu masih terpaku pada 'mindset' yang saya ungkapkan diatas, bahwa istikhoroh itu meminta petunjuk ketika dihadangkan kepada dua pilihan yang membingungkan saja, kalau pilihannya cuma satu, tidak bisa diistikhorohkan. Kira" menurut kalian, bagaimana si A saat itu? 1. Apakah si A langsung manut kepada si B dan tidak lagi mendirikan sholat istikhoroh setelah mendengar ketegasan dari si

Ada Rindu di Baka-Baka

Baka-Baka adalah salah satu dari rentetan pantai yang terletak di Carita, Banten. Pantai ini bisa aku sebut sebagai pantai idaman bagi kami keluarga besar sebuah Pontren. Meski aku dan sahabatku (namanya Faisal) hanya tergabung di dalamnya dalam beberapa waktu dan hanya mengunjungi pantai Baka-Baka sekali dalam masa pengabdian kami. Namun, bagi kami itu sangat berkesan. Ada tawa, canda, bahagia, bahkan kecewa dan miris. Menikmati guyuran ombak, bermain pasir di pesisir, nyobain berbagai tempat sekitar untuk selfie , shopping , naik banana boot , nungguin sunset , bermalam di villa, bakar ikan, makan malam bersama, kuis berhadiah menarik dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, paginya lanjut nyebur, bahkan sebelum matahari terbit ada yang sudah duduk di pinggir pantai gelap-gelapan (cewe dan cewe yah...), sarapan bareng, foto-foto lagi, pokoknya kalau lagi begitu gak ada bedanya deh antara tua dan muda, semua bahagia bersama. Tapi, ada sepotong kisah yang paling aku inget tentang aku