Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Nonton Ayat-ayat Cinta 2, Apa Untungnya?

oleh Siti Mulyani Ayat-ayat Cinta 2, film yang dirilis pada 21 Desember 2017 ini menggugah saya untuk menontonnya. Namun, ada juga yang menganggap remeh film yang menghabiskan budget terbesar dalam dunia perfilman Indonesia ini. Bagaimana tidak, lokasi shooting di wilayah yang memiliki tarif parkir terbesar itu benar-benar dibooking untuk shooting . "Ayat-ayat Cinta itu hanya mengedepankan poligami saja." begitu komentar BK (nama samaran) ketika mendengar rencana saya untuk menonton film yang diangkat dari novel best seller ini. Komentar ini seolah-olah mengatakan bahwa menonton film Ayat-Ayat Cinta itu tidak ada untungnya. Namun, komentar itu sama sekali tidak mengurangi niat saya untuk tetap meluangkan waktu dan meronggoh kumpulan receh yang sengaja saya sisihkan dari uang bulanan untuk menonton film fenomenal tersebut. Saya 'anak' sastra, saya cinta sastra dengan segala keindahan kata yang terkandung di dalam setiap karya yang tercipta, dengan

Ziaroh ke Makam Raden Ayu Siti Khadijah di Bali

Akhir bulan Agustus 2017 ini merupakan 'weekend' yang paling menyenangkan bagi para santri Pesantren Peradaban Dunia Jagat 'Arsy, khususnya kelas VII, VIII, X dan XI. Bagaimana tidak, mereka yang berjumlah 68 orang (putra/i) itu memiliki waktu yang cukup panjang untuk belajar di luar kelas, yaitu selama 10 hari. Ya, belajar. Belajar mengenal para wali Allah dengan berziaroh ke makam-makamnya. Ada 12 makam wali Allah yang kami kunjungi di Pulau Jawa dan 3 makam wali Allah yang kami kunjungi di Pulau Bali. Di Bali ada makam wali? Sedikit atau banyak diantara pembaca mungkin ada yang bertanya demikian. Karena saya pribadi pun memunculkan pertanyaan demikian saat Koordinator menjelaskan destinasi selanjutnya. Raden Ayu Pemecutan adalah salah satu dari tiga makam yang kami kunjungi di Bali. Siapakah dia? I Dewa Ayu Maderai atau Raden Ayu Pemecutan adalah putri dari kerajaan Pemecutan. Hindu adalah agama ibu dan bapaknya sebagaimana agama mayoritas penduduk Bali. Suatu har

Sandal Misterius

Ceritanya mau nyore, bukber di luar, manjain lidah. Hujan sih, tapi tetap lanjut pake go-car walaupun cuma berdua...   Belum setengah perjalanan, t a p i 'sholawatan' sudah terdengar menggema di mesjid". "Agak cepet ya bang, kita ngejar waktu magrib" "Ok, puasa ya mba k ?" "Insya Allah" Sesampainya di tujuan, "Berhenti di depan aja bang" "Ok" Celangak celinguk, "Kok kayanya bukan ini ya?" "Emang bukan" "Trus tujuan kita dimana? Kelewat ya?" "Iya, yuk batalin dulu aja" Masuk alfamart, ngantri, minuman yang diambil langsung diseruput sebelum dibayar. Lanjut ke tempat tujuan, sesampainya di tujuan (angkringan ), makan dulu, belum sholat. "Sebentar, saya bungkuskan titipan dulu." Ambil makanan yang sudah di-list, tiba -tiba; "Mbak, berapa ya mbak?" Sambil menunjukkan be