Amin Rais Tonjolkan Jiwa Spiritual di Islamic Book Fair 2018 Senayan

oleh Siti Mulyani

Jakarta, 20 April 2018, Islamic Book Fair 2018 menghadirkan Mantan Ketua MPR, Amin Rais, dalam rangka Launching dan Bedah Novel terbaru karya putrinya, yang berjudul I Am Sarahza.Acara yang berlangsung di Jakarta Convention Center Hall dari pukul 10.00 WIB itu ramai didominasi oleh para siswi dari berbagai sekolah, guru, beserta masyarakat berbagai kalangan. 

Mantan Ketua MPR menyatakan bahwa do'a adalah sumber kekuatan bagi kita umat Islam untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.Hal itulah yang ditanamkan kepada putri berpakaian nuansa gold di sampingnya. Ia adalah satu dari 5 anaknya yang memiliki keinginan mulia, namun tidak mudah dicapai, yang kemudian proses pencapaiannya itu ia tuliskan dalam novelnya I Am Sarahza.

"Allah itu Maha Penyayang. Keinginan mulia itu tidak mudah dicapai, mesti melalui proses panjang dibarengi dengan doa dan usaha." begitu tuturnya

Kekuatan berdo'a yang ia tanamkan pada anaknya, Hanum Salsabiela Rais, ternyata bukan hanya sekedar teori belaka. Pendiri Partai Amanat Nasional ini sudah membuktikan kekuatan berdo'a sejak ia masih duduk di bangku SMA. 
"Pak Amin, lulus SMA nomor 1 se-Surakarta, karena berdo'a, kemudian lulus UGM nomor 1 juga karena berdo'a." tuturnya meyakinkan anak bangsa yang menyimak di hadapannya

Dalam kalimat penutup, beliau juga berpesan bahwa bangsa ini perlu generasi akademis yang suka beribadah, menyambung hablum minallah, dan belajar sungguh-sungguh, agar masa depan mereka lebih cerah darinya.

Tidak hanya itu, di sesi tanya-jawab, ada yang lebih mencengangkan tatkala ada yang bertanya apa alasan beliau memilih jalan kaki sebagai nadzar bagi anak perempuannya jika dikaruniai anak.
"Mengapa saya memilih berjalan? Karena dengan berjalan, saya bisa sambil bertahlil; laa ilaaha illallah, laa ilaaha illallah, laa ilaaha illallah. Bayangkan, berapa kali saya bertahlil dalam 65km. Artinya, ketika kita sudah mengucapkan kalimat tauhid, bahwa tidak ada lagi Tuhan selain Allah, maka kita sudah menyerahkan segalanya kepada Allah." begitu paparnya sambil mempraktekkan gaya jalan dengan melafalkan kalimat tauhid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ziaroh ke Makam Raden Ayu Siti Khadijah di Bali

Bagaimana Penulisan Minal 'Aidin yang Benar?

Manuskrip "Bahjatul 'Ulum" Warisan Budaya Bangsa