Postingan

Bagaimana Penulisan Minal 'Aidin yang Benar?

Transliterasi = alih aksara. Ada panduannya, macem-macem, tergantung kita mau ambil yg mana. Misal, huruf ص dalam aksara Arab ada yg mengalihkan menjadi sh ada juga ş dst. Saya ambil dari aksara Arab karena banyaknya bahasa tsb yg sering diucapkan oleh bangsa kita, bahkan ada yg sudah diserap dan masuk KBBI. Salah satu ungkapan yg sering muncul adalah saat seperti sekarang, saat hari raya. Ada ungkapan Idul Fitri yg sudah diserap dari aksara asalnya yaitu عيد الفطر jika diterjemahkan artinya "kembali suci" ada juga yang mengatakan "kembali berbuka/makan dan minum". عيد itu isim mashdar atau nama dari sebuah pekerjaan atau nomina dari sebuah verba. Bentuk verbanya atau fi'ilnya atau kata kerjanya adalah عاد yg berarti "kembali". عاد fi'il madhi, seperti pada umumnya, memiliki tashrif atau perubahan, lughawi dan istilahiy. Salah satu bentuk perubahan istilahiynya adalah kata عيد tadi. Perubahan yg lainnya adalah kata عائد dalam posisi isim fa'il

Menjadi Mahasiswa Bidikmisi

Kuliah adalah impian setiap orang, impian setiap pelajar dari berbagai kalangan. Saya adalah salah satu orang yang terlahir dari kalangan yang bisa dikatakan menengah ke bawah. Orang tua saya sangat memikirkan biaya kuliah ketika saya sudah duduk di bangku SLTA. Sedangkan saya dengan ambisi yang tinggi, terus berusaha mempertahankan prestasi saya selama di sekolah tempat saya belajar, berharap dengan prestasi tersebut saya bisa kuliah beasiswa. Bersyukur, saya memilih sekolah yang tepat. Sekolah yang bukan hanya memberikan saya ilmu pengetahuan semata, tetapi juga banyak hal lain yang tidak saya duga sebelumnya. Ya, saya sekolah di pondok pesantren modern. Pelajaran yang harus dilahap di sana mayoritas bermodalkan hafalan. Beruntung Allah menganugerahkan saya kemudahan dalam menghafal dan memahami pelajaran yang jumlahnya tidak kalah banyak dengan pelajaran di sekolah non-pesantren. Berkah dari kemudahan itu sangat melimpah ruah; di semester pertama saya mendapatkan beasiswa bebas bi

Analogi Jodoh

Bagi saya, jodoh itu kayak barang langka, saya hampir menyerah untuk mencarinya. Jadi ingat dulu ketika mencari manuskrip, barang langka berupa naskah yang harus berusia minimal 50 tahun sebelum masa yang sedang dilalui. Pencarian manuskrip ini adalah tugas akhir dari mata kuliah filologi. Mahasiswa yang sudah mendapatkan manuskrip, diminta untuk mendeskripsikannya. Dosen memastikan hal ini di setiap pertemuan, dengan memanggil mahasiswa satu per satu ke depan menghadap beliau. Hampir seluruh mahasiswa sudah memegang manuskrip bahkan ada yang mulai menyusun deskripsi, kecuali saya. Saya maju dengan tangan kosong, belum ada manuskrip apalagi deskripsi. Saya kesulitan mencari manuskrip. Dosen ybs tidak mau tahu, bagaimanapun caranya, manuskrip harus sudah saya genggam di pertemuan berikutnya. Kalau tidak, ketegasan beliau bisa-bisa menghapuskan nama saya dari list lolos pada mata kuliah filologi di semester tujuh. Gak kebayang, kalau tidak lolos, artinya ikutan SP di semester depan.

ALLAH SELALU ONLINE

Oleh: Siti Mulyani Aku tak sanggup jika aku tak pulang di liburan mid semester ini. Kataku kepada rekan kerja sebelum kami memutuskan tanggal untuk liburan bersama. Aku mengusulkan agar liburan dilaksanakan langsung pasca pembagian raport mid semester. Akhirnya usulanku disetujui. Kami memilih area puncak sebagai destinasi wisata. Saat itu sudah memasuki awal Maret. Kami berangkat dengan hati yang senantiasa meminta perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari pandemik covid-19 yang sudah dikonfirmasi kasusnya di Indonesia pada bulan lalu. Tempat wisata di daerah puncak saat itu masih tergolong ramai, hotel masih menerima tamu yang akan menginap, tempat makan favorit masih padat, bahkan di malam harinya kami masih bisa mengunjungi kafe yang juga ramai pengunjung. Wajar saja pemandangan seperti itu masih bisa kusaksikan, karena kasus yang terkonfirmasi letaknya cukup jauh dari lokasi yang kami kunjungi, meski segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin terjadi jika sudah atas kehe

Tawakal kepada Allah

Tawakal secara bahasa berarti memasrahkan atau mewakilkan. Secara istilah, tawakal itu sendiri bisa dikatakan sebagai berserah diri, memasrahkan segala apa yang diinginkan berupa hasil dari sebuah usaha/tindakan. Kepada siapa sesuatu itu dipasrahkan? Kepada siapa lagi jika bukan kepada Allah. Namun pasrah yang dimaksud dalam makna tawakal ini bukanlah pasrah dalam artian berdiam diri dan menyerah. Ada komponen lain yang harus dilewati sebelum bertawakal, yaitu usaha dan doa. Usaha memang sangat diperlukan untuk mencapai sesuatu. Hal ini sebetulnya sudah terlatih sejak kita kecil bahkan sejak kita masih di dalam ayunan. Dulu kita tidak sadar, tapi kita bisa memperhatikan bayi di sekitar kita. Saat seorang bayi itu lapar, maka bayi akan berteriak menangis, lalu seorang ibu dengan instingnya memberikan asupan kepada bayi dan seketika tangisan itu berhenti. Asupan adalah satu hal yang diinginkan oleh bayi untuk mencapainya. Usaha seorang bayi untuk mendapatkan asupan adalah dengan mena

Belajar Menanti yang Elegan dari Hanum Salsabiela Rais

oleh Siti Mulyani Sekilas kita lihat, kehidupan seorang anak Mantan Ketua MPR RI ini tidak begitu memilukan. Ia dikaruniai orangtua yang cerdas, yang mampu mengarahkan hidupnya, di sampingnya ada sosok suami yang setia bersamanya. Namun ternyata baginya itu belum sempurna, karena belum ada kehadiran seorang anak. Dalam launcing bukunya yang ke-enam, Hanum menyingkap perjuangan dalam sebuah penantian. Dengan penuh haru, ia mengungkapkan bahwa Sarahza adalah hasil dari sebuah penantian yang panjang. 11 tahun ia menanti, mendambakan seorang anak yang lahir dari rahimnya sendiri untuk kemudian ia ajarkan wawasan pengetahuan tentang peradaban Islam. Dalam 11 tahun itu, ia tidak serta merta berdiam diri memasrahkan kehendak Robbnya. Ia berjuang untuk mewujudkan impian mulia, dan merealisasikan penantian yang selama ini ia dambakan. Hanum berdo'a tiada henti, meminta agar Robbnya mengabulkan apa yang ia inginkan. Dia tidak sendiri, ada orang terdekat yang turut serta memanjatkan

Amin Rais Tonjolkan Jiwa Spiritual di Islamic Book Fair 2018 Senayan

Gambar
oleh Siti Mulyani Jakarta, 20 April 2018, Islamic Book Fair 2018 menghadirkan Mantan Ketua MPR, Amin Rais, dalam rangka Launching dan Bedah Novel terbaru karya putrinya, yang berjudul I Am Sarahza.Acara yang berlangsung di Jakarta Convention Center Hall dari pukul 10.00 WIB itu ramai didominasi oleh para siswi dari berbagai sekolah, guru, beserta masyarakat berbagai kalangan.  Mantan Ketua MPR menyatakan bahwa do'a adalah sumber kekuatan bagi kita umat Islam untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.Hal itulah yang ditanamkan kepada putri berpakaian nuansa gold di sampingnya. Ia adalah satu dari 5 anaknya yang memiliki keinginan mulia, namun tidak mudah dicapai, yang kemudian proses pencapaiannya itu ia tuliskan dalam novelnya I Am Sarahza. "Allah itu Maha Penyayang. Keinginan mulia itu tidak mudah dicapai, mesti melalui proses panjang dibarengi dengan doa dan usaha." begitu tuturnya Kekuatan berdo'a yang ia tanamkan pada anaknya, Hanum Salsabiela Rais, ternyata bukan